Wednesday, April 10, 2013

AKAD MENGGEGAR KOTA


from google

Di saat lafaz sakinah bermula
kala sunyi memecah sepi
hening pagi bersama mimpi
tiada untaian kata untuk dirasa
tiada suara untuk di hiba
yang tinggal hanya sebak ayah, tangis bonda
juntaian air mata iringi lafaz bernada
gema akad menggegar kota.

Adalah aku, wali puteriku
amanah kini ku letak dibahumu
nafkahilah anakku
curahkan kasih dan cintamu
lebih dari apa yang dipinta dariku
jika dulu sedunya, sandar dibahuku
kini tangisnya ku serah kepadamu
jika dulu senyumnya, tersipu malu
kini tawanya, kuberikan padamu.
jadikanlah dia bidadari
isi syurga taman abadi
taat itu bukan hanya nama
indah ia pada maksudnya
mengerti akan maharnya.

Aku lah puterimu,
bagaimana harus ku mula
bicara indah buat bonda tercinta
bagaimana harus ku terjemah
selembut wajah, seindah kasihmu
seumpama mimpi dibayangi mimpi
umpama mimpi di pagi hari.
budi jasamu tidak terbilang
seluas langit terbentang
bumi yang disirami hujan.
ke mana hendak ku layarkan tangisan
tika ibu dan ayah telah ku lepaskan.

Kujalin manik-manik bertaburan,
terketar jarum tercucuk tangan
tersimpul tali suratan
kupintal jua tasbih cinta
mekar ia pada jambangan
mencengkam pada lurah kenangan
tasbih cinta terukir seindah acuan
jodoh pertemuan milik tuhan.


No comments:

Post a Comment